Jakarta (Kemenag) – Dalam rangka pengembangan kerjasama dan pengelolaan mahasiswa asing pada PTKIN Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam menggelar Rapat Koordinasi Pengembangan Kerjasama Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Negeri di Jakarta, (30/09).
Hadir dalam kegiatan rakor, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Prof. Dr. Arskal Salim GP, M.Ag, Kabag Perencanaan Ditjen Pendis Ridwan, M.Pd. I, Kasubdit Kelembagaab dan Kerjasama M. Adib Abdushomad, Ph.D, Wakil Rektor/Ketua Bidang Kerjasama PTKIN, Pengelola International Office PTKIN serta para Kasi Subdit Kelembagaan dan Kerjasama.
Dalam sambutannya Arskal Salim menyampaikan bahwa pertemuan ini sangat penting karena strategis dalam rangka penguatan bidang kerjasama dan konsolidasi pengelolaan mahasiswa asing pada PTKIN.
“Pengelolaan mahasiswa asing mulai dari proses rekrutmen dan proses belajar selama di kampus harus memberikan pelayanan yang baik agar para mahasiswa ini menjadi duta yang akan mempromosikan PTKIN di negaranya masing-masing”, tambah Arskal.
Salah satu aspek yang dinilai pada borang akreditasi adalah bagaimana interaksi kampus dengan dunia international. “Oleh karena itu kampus harus berusaha membangun jaringan kerjasama dengan dunia international agar PTKI kita dikenal dunia”, pintanya.
Pada kesempatan yang sama Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama M. Adib Abdushomad menyatakan bahwa peran wakil Rektor, wakil Ketua bidang Mahasiswa serta International Office (IOF) sangat penting guna mengenalkan pendidikan Islam ke kancah dunia international.
Terkait dengan peluang kerjasama PTKIN Adib juga menyatakan bahwa beberapa hal yang perlu dikuatkan adalah pendataan data base kerjasama yang telah dibangun oleh kementerian dan perguruan tinggi serta jumlah data mahasiswa yang telah belajar pada PTKIN.
Dalam rangka membangun kerjasama LN Dit. PTKI menghadirkan narasumber dari CEO SUN Edu Fredy Subrata yang menawarkan beberapa program kerjasama luar negeri. Kami siap membantu dan membuka diri kepada pimpinan PTKIN untuk melakukan konsultasi gratis (free of charge) bagaimana membangun kerjasama dan teknis mendatangkan mahasiswa asing, jelas Fredy yang juga alumni dari Australia.
“Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini juga akan membahas terkait dengan draf Peraturan Menteri Agama tentang Kerjasama serta mekanisme kerjasama yang akan menjadi rujukan dan peroman bersama dalam bidang kerjasama”, jelas Zulfahri Kasi Kerjasama. (LIP)