Klaten—Arah dan kebijakan pengembangan kemahasiswaan pada masa lampau lebih menggunakan pendekatan dari atas (top down), kini Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Ditjen Pendidikan Islam lebih memilih pendekatan dari bawah (bottom up).
“Pemberdayaan dan partisipasi menjadi kata kunci agar para mahasiswa dapat tumbuh dengan baik karakter, bakat minat dan kepeduliannya pada sesama”. Dikatakan Ruchman Basori Kepala Seksi Kemahasiswaan Direktorat PTKI, saat menjadi nara sumber Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta (12/04) di Galuh Prambanan Klaten.
Aktivis Mahasiswa ’98 ini meyakinkan kepada para aktivis Ormawa UIN Jogjakarta, “Kita sadar belum bisa banyak hal yang diberikan untuk memfasilitasi mahasiswa, karenanya tidak banyak regulasi yang dibuat, lebih mengutamakan pengakuan (recognisi)”.
“Dulu di era ’98 saya menjadi aktivis kita sering berhadap-hadapan dengan Negara, “mahasiswa vis a vis Negara”, karena lemahnya civil society”, kenang Ruchman.
Saat ini, lanjut Alumni IAIN walisongo ini, di era keterbukaan dan informasi yang datang dari banyak arah memungkinkan para mahasiswa untuk tumbuh menjadi pribadi yang baik. “Kami dibesarkan pada masa tertutup, karehnaya kini adik-adik saya harus lebih besar dan hebat lagi di era keterbukaan”, tandas Ruchman.
Waryono Abdul Ghofur Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Kerjasaama dan Alumni UIN Sunan Kalijaga mengatakan Pelatihan Kepemimpinan dimaksudkan agar para mahasiswa meningkat kapasitasnya dalam mengelola dan trampil memimpin (leadership).
Waryono menambahkan tantangan yang dihadapi generasi millennial ini sangat kompleks, pun dalam dunia organisasi kemahasiswaan, karenanya harus membekali diri dengan ilmu, pengalaman dan ketrampilan yang cukup terutama komunikasi dan kerjasama.
Kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa dilaksanakan tanggal 11-13 April 2019, diikuti oleh perwakilan Pengurus Organisasi Intra Kampus, SEMA, DEMA, UKM dan UKK. Turut memberikan materi sebelumnya Rektor UIN Suka Jogjakarta, Yudian Wahyudi, Rektor Universitas AMIKOM Yogyakarta Suyanto, Direktur Kemahasiswaan UGM R. Suharyadi, Manajer Ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran GK, Sugeng Handoko, Jarot Wahyudi, Iswadi Syahputra dan Arin Mamlaka Kalamika dari internal UIN Jogjakarta.(RB)